Ayahuasca merupakan minuman kombinasi dari dua tamanan yaitu pohon
anggur Banisteriopsis caapi dan Psychotria viridis. Banisteriopsis caapi merupakan pohon anggur tropis
yang mengandung alkaloid. Tanaman ini memiliki sejarah yang panjang di Amerika
Selatan. Pada jaman dahulu, masyarakat pedalaman Amazon memiliki tradisi
meminum ramuan Ayahuasca atau yang lebih dikenal dengan ramuan Yajee. Setelah
meminum ramuan tersebut, sang dukun pemimpin upacara dapat merasakan rohnya
terlepas dari tubuhnya, mampu melihat dan berkomunikasi dengan dewa, arwah
leluhur mereka, roh binatang bahkan manusia prasejarah. Ritual ini bertujuan
untuk menjawab teka-teki dalam kehidupan mereka, misalnya untuk mengetahui obat
suatu penyakit yang aneh, menemukan barang yang hilang, menentukan titik
perburuan, meramalkan nasib seseorang, bahkan menemukan jalan keluar dari
masalah yang dihadapi masyarakat.
Apakah dukun pemimpin upacara dalam ritual tersebut benar-benar
memiliki kekuatan ‘magic’ dan dapat berkomunikasi dengan dengan roh
halus???
Banisteriopsis caapi mengandung β-carboline seperti harmine, harmaline,dan tertrahydroharmine yang
dapat menghasilkan efek halusinogen jika digunakan bersama dengan N,N-dimetyltryptamine (DMT).
DMT terkandung dalam Psychotria viridis. Selain itu DMT juga
ditemukan pada manusia dalam jumlah kecil sebagai neurotransmiter.
DMT memiliki efek halusinogen yang ampuh pada sistem saraf pusat
terutama pada reseptor 5-HT2A dan 5-HT2C yang merupakan reseptor untuk
serotonin, sedangkan harmine dan harmaline bekerja
pada monoaminooksidase (MAO). Selanjutnya tertrahydroharmine bertindak
untuk melemahkan re-uptakeserotonin dan MAO inhibitor sehingga
jumlah serotonin tetap banyak. Nah, serotonin inilah yang menimbulkan
halusianasi.
Dalam beberapa kultur, DMT merupakan senyawa psychedelic alami.
Semakin besar dosis yang digunakan, semakin besar pula efek halusinasi yang
dihasilkan sehingga dapat membuat terbenam dalam hayalan yang mendalam dan
kehilangan koneksi terhadap realita. Kata psychedelic (bahasa
Yunani) berasal dari kata Psyche yang berarti jiwa dan delos
yang berarti manifestasi. Sedangkan obat psychedelic adalah
obat yang mengandung psikoaktif yang fungsi utamanya membentuk cara berfikir
dan persepsi dalam pikiran. Efek obat psychedelic sering
disamakan dengan kondisi tidak sadar, meditasi atau mimpi. Sedangkan halusinasi
merupakan pengalaman psychedelic.
jadi…….
Dengan mengetahui karakteristik senyawa yang terkandung dalam
ramuan tersebut, dapat diketahui bahwa fenomena pelepasan roh pemimpin upacara
untuk berkomunikasi dengan roh leluhur bukan dikarenakan kekuatan magicyang
dimilikinya melainkan efek hallucinogenic yang ditimbulkan
oleh kombinasi senyawa DMT dan β-carboline dari ramuan Ayahuasca.
Sumber:
Duenas, M. S., Pelaez, F. C., Ramos, J. R. S, 2001, The
Scientific Review of Alternative Medicine : Effects of B. caapi Extract on
Parkinson’s Disease, pp 129-130
Riba, J., 2003, Tesis : Human Pharmacology of Ayahuasca,
University Autonoma de Barcelona Press, Barcelona, pp. 46-53
Wizard, M. G., Minigh, J.,
Webb, D. 2007, Amercian Botanical Council:Banisteriopsis caapi Alkaloid
Profile
No comments:
Post a Comment